Rabu, 30 Desember 2009

perangkat lunak (software)

*) Komputer merupakan mesin yang memproses data menjadi informasi.
*) Komputer untuk mengerjakan hasil kerja & memecahkan berbagai maslah.
*) perangkat lunak menjadi pemroses data atau pemecah masalah dalam komputer.

evolusi software
*) era process (1950-1960)
*) era stabil (1970-1980)
*) era mikro (1980-1990)
*) era modern (1990-sekarang)

Klasifikasi software
*) perangkat lunak sistem
-)Bahasa pemrograman
-)Sistem operasi
-)Utility
*) perangkat lunak aplikasi
-)aplikasi office
-)aplikasi multimedia
-)aplikasi internet

model komputasi

Model komputasi adalah suatu kumpulan dari nilai dan operasi - operasi.

ada 3 dasar model komputasi,yaitu:

1. Model fungsional
---> terdiri dari satu set nilai, fungsi dan operasi aplikasi, fungsi dan komposisi fungsi.

2. Model logika
---> terdiri dati satu set nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis.

3. Model imperative
--->terdiri dari satu set nilai yang mencakup suatu status dan operasi tugas-tugas untuk memodifikasi status tersebut.

Konsep Dasar Pemrograman

Program: Merupakan himpunan atau kumpulan intruksi tertulis yang dibuat oleh programer atau suatu bagian executable dari suatu software.

pemrograman: Suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan seseuatu, dimana intruksi tersebut menggunakan bahas yang dimengerti oleh komputer atau dikenal dengan BAHASA PEMROGRAMAN.

Data: bahan mentah yang akn diolah menjadi informasi sehingga dapat dipergunaka oleh user.

Tipe data dasar: Merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang didefinisikan oleh bahasa pemrograman.

Selasa, 24 November 2009

konflik dalam organisasi

Konflik dalam organisasi sering dilihat sebagai sesuatu yang negatif, termasuk oleh pemimpin organisasi. Karenanya, penanganan yang dilakukanpun cendrung diarahkan kepada peredaman konflik. Dalam realita, konflik merupakan sesuatu yang sulit dihindarkan karena berkaitan erat dengan proses interaksi manusia. Karenanya, yang dibutuhkan bukan meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya sehingga bisa membawa dampak konstruktif bagi organisasi.

Pandangan Tradisional dan Kontemporer
Istilah konflik berasal dari bahasa Latin, “Com” yang berarti “bersama” dan “Fligere” yang berarti melanggar, menabrak, membentur. Dengan demikian, konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain, karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, “pertikaian” menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu, yang diekspresikan. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi . Konflik senantisa berpusat pada beberapa sebab utama: tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber-sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbedabeda.
Berbagai mithos tentang konflik dipahami berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: tradisional maupun kontemporer. Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai sesuatuyang buruk yang harus dihindari. Bahkan seringkali konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, pertentangan baik secara fisik maupun dengan kata-kata kasar. Sebaliknya, pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan, konflik adalah sesuatuyang tidak dapat dielakkan sebagai konsekwensi logis interaksi manusia. Persoalannya, bukan bagaimana meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat, sehingga tidak merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak tujuan organisasi.

Berdasarkan pemahaman diatas, ada dua hal penting yang bisa disorot mengenai konflik.
1. konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi.
2. konflik tidak selamanya berkonotasi buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman positif.

pengertian konflik

Konflik dalam kehidupan sehari hari merupakan sesuatu hal yang mendasar dan esensial. Dalam organisasi , konflik mempunyai kekuatan yang dapat membangun kinerja staff, karena adanya variable yang bergerak bersamaan secara dinamis.
Dalam hal ini, konflik merupakan suatu proses yang wajar terjadi dalam suatu organisasi atau masyarakat.

Pengertian Konflik:
Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif, yg terjadi pada tingkatan individual, kelompok atau pada tingkatan organisasi. Terutama konflik pada tingkatan individual, sangat dekat hubungannya dengan stres.
Konflik dalam organisasi, merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. Konflik dalam organisasi, sering terjadi tidak simetris, terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, pihak lain mempersepsikan adanya pihak yang telah atau akan menyerang secara negatif

Sumber utama konflik dalam organisasi:
Dalam sebuah organisasi khususnya organisasi besar, dalam hal pembagian kerja, sering menimbulkan konflik, antara unit kerja yang ada atau konflik antar organisasi. Timbulnya konflik ini dikarenakan adanya perbedaan tujuan antara satu pihak dengan pihak lain yang terlibat dalam konflik tersebut.
Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan koordinasi antar struktur dalam organisasi.

Cara menangani konflik:
Berdasarkan kedua sumber konflik di atas, memerlukan penanganan konflik yang berbeda. Teori structural menerangkan bahwa strategi manajemen konflik memerlukan perubahan kondisi organisasi pihak tersebut secara mendasar. Kepentingan yang divergen sangat sulit untuk dijembatani.

Kamis, 29 Oktober 2009

contoh dampak orientasi organisasi

saya penah berkunjung ke sebuah tempat makan “seafood” di daerah gunung sahari. Di tempat makan tersebut mereka mempunyai visi misi yang apik, yaitu membuat image tempat tersebut bagus, baik dari segi kualitas makananya, mupun service dan produk yang mereka jual. Nilai yang terkandung dalam sebuah tempat makan tersebut adalah dimana memberikan sebuah hasil produk atau makanan yang baik serta diikuti dengan cara pelayanan yang memuaskan terhadap pelanggan. Aturan di sana juga cukup ketat antara lain, harus rapi, kuku, rambut, jenggot tidak boleh panjang, dan karyawan yang telat lebih dari 20 menit akan dipotong gajinya dari gaji pokok karyawan tersebut. Tingkat profesionalisme dari para pekerjanya juga tidak perlu dipertanyakan lagi karena tahap seleksi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja ditempat tersebut cukup ketat, sebelum kerja dimulai mereka melewati masa training yang berarti mereka harus mengikuti kelas untuk memperdalam ilmu mereka dalam dunia restoran. Gaji yang ditawarkan juga cukup menjanjikan. Ada gaji pokok, uang tips, uang service serta uang bonus. Sumber daya yang ada di restoran tersebut juga cukup ada 3 orang yang bekerja sebagai chef, 1 cashier, serta 7 orang waiters yang selalu siap jika dibutuhkan oleh para pelanggan. Rencana kerja dari restoran tersebut juga sangat terencana dengan baik. Progres di sebuah restoran dimulai dengan membuat sebuah konsep tempat, selanjutnya pengenalan produk-produk, dan yang paling penting melakukan promo-promo serta diskon.

* Dari contoh yang telah saya deskripsikan diatas merupakan organisasi berorientasi hasil yang akan berdampak KEMAJUAN

orientasi organisasi

Berikut ini adalah orientasi – orientasi yang ada pada organisasi untuk memajukan suatu organisasi tersebut.
1. Nilai & Visi
2. Misi
3. Aturan
4. Profesionalisme
5. Insentif
6. Sumber Daya
7. Rencana Kerja.

ARTI DARI ORIENTASI – ORIENTASI :
1. Nilai & Visi
Nilai adalah keyakinan dasar bahwa pola perilaku khusus atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi, jika Tidak memiliki nilai dan visi, maka organisasi tersebut akan rusak.

2. Misi
Misi adalah tujuan. jika organisasi tidak memiliki misi, maka akan binggung untuk menjalankannya.

3. Aturan
Aturan adalah suatu tata cara atau tata tertib. jika aturan ini tidak berjalan dengan baik, maka akan terjadi konflik kepentingan

4. Profesionalisme
Profesionalisme adalah sifat keprofesionalan, atau kesadaran seseorang yang memiliki rasa kemampuan yang lebih dalam bidangnya. jika dalam suatu organisasi tersebut tidak ada yang bersikap profesionalisme, maka organisasi tersebut akan resah

5. Insentif
Insentif adalah sarana motivasi. jika organisasi tidak ada rasa insentif, maka organisasi tersebut akan berjalan dengan lamban

6. Sumber Daya
Sumber Daya adalah salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu perusahaan. Jika perusahaan tidak mempunyai sumber daya maka perusahaan tersebut tidak akan hasil.

7. Rencana Kerja
Rencana Kerja adalah tujuan untuk bekerja, atau berpikiran untuk bekerja. nakh, jika organisasi tidak mempunyai rencana kerja, maka organisasi tersebut dikatakan salah melangkah.

PENJELASAN :
nilai & visi, misi, aturan, profesionalisme, insentif, sumber daya, dan rencana kerja. dari semua aspek ini merupakan dasar yang harus diciptakan manusia agar dia dapat menjalani suatu profesi/pekerjaan dengan baik. apabila didalam syarat tersebut tidak ada salah satu yang dimiliki maka akan terjadi hal sebagai berikut:

apabila organisasi tidak memiliki Visi&Misi usahanya akan berjalan salah atau rusak

jika kita organisasi memiliki Misi usaha kita tidak akan berjalan karena kita akan binggung apa yang harus dikerjakan sekarang.

jika kita organisasi memiliki Aturan sama halnya kita tidak menghargai orang lain karena aturan itu sangat diwajibkan bagi setiap orang yang menjalani suatu rencana, ini disebabkan manusia tidak dapat hidup sendiri dan hal ini bisa menimbulkan konflik kepentingan.

jika organisasi tidak memiliki Profesionlisme kita tidak akan dapat kepercayaan orang lain akhirnya ini akan membuat kita jadi resah

jika organisasi tidak memiliki Insentif ini akan membuat kerja kita menjadi lamban.

jikaorganisasi tidak memiliki Sumber daya, hal ini sama halnya seperti orang bodoh karena sumber daya sangat diperlukan agar kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tidak cepat putua asa/frustasi.

yang terakhir apabila organisasi tak memiliki Suatu rencana kerja ini seperti kita berjalan di tengah hutan tanpa menggunakan kompas, kita tak akan tau kemana arah kita melangkah.